Menjadi seorang istri memang bukanlah perkara mudah. Ada banyak cela yang mungkin akan membuat suami kita terluka dan marah. Bahkan di zaman saat ini, tak sedikit istri yang suka melakukan perbuatan durhaka terhadap suaminya.
Padahal perbuatan durhaka adalah perbuatan yang melanggar hak seseorang yang seharusnya ia tunaikan. Seorang istri dikatakan durhaka terhadap suami jika ia tidak memenuhi hak-hak yang wajib ia tunaikan kepada suaminya.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain :
Oleh karena itu, sebagai seorang istri harus mengetahui perbuatan-perbuatan apa saja yang tergolong adalam perbuatan durhaka terhadap suami, agar ia bisa menghindari perbuatan itu.
Adapun 20 perilaku durhaka istri terhadap suami adalah sebagai berikut :
1. Mengabaikan Wewenang Suami
Di dalam rumah tangga, istri adalah orang yang berada di bawah perintah suami. Istri bertugas melaksanakan perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya. Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.
2. Menentang Perintah Suami
Di dalam rumah tangga, perintah yang harus dilaksanakan istri adalah perintah suami. Begitu juga larangan yang harus dilaksanakan istri adalah larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.
3. Enggan Memenuhi Kebutuhan Seksual Suami
Perkawinan diatur oleh syari'at Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan istri untuk melakukan hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan demikian manusia dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai Allah SWT.
Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat terhadap dirinya.
4. Tidak Mau menemani Suami Tidur
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."
Bila istri ingin tidur sendiri, sedang suaminya berada di rumah pada malam harinya, maka ia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya.
5. Memberatkan Beban Belanja Suami
Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah istrinya sesuai dengan kemampuan. Istri yang menyadari bahwa suaminya miskin tidak dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya sendiri sehingga memberatkan suaminya.
6. Tidak Mau Bersolek Untuk Suaminya
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan sehingga dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.
7. Merusak kehidupan Agama Suami
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu ia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.
8. Mengenyampingkan Kepentingan Suami
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : " Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?" Sabdanya : " Suaminya". Saya bertanya : " Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. " Jawabnya : "Ibunya". (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)
Jelaslah Hadits di atas bahwa kepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripada kepentingan ibu kandungnya sesndiri.
9. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami
Istri ditetapkan oleh Islam menjadi wakil suami dalam mengurus rumah tangga. Karena itu bilamana ia keluar meninggalkan rumah, maka dengan sendirinya ia harus lebih dulu mendapatkan izin suaminya. Bila ia tidak minta izin dan keluar rumah dengan kemauannya sendiri, maka ia telah melanggar kewajibannya terhadap suami, sedangkan melanggar kewajiban berarti durhaka terhadap suaminya.
10. Melarikan Diri Dari Rumah Suami
Rasulullah saw bersabda : "Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali." (HR. Hakim, dari Ibnu 'Umar)
11. Menerima Tamu Laki-laki Yang Tidak Disukai Suami
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya. Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
12. Tidak Menolak Jamahan Lelaki Lain
".... maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya..." (QS. An-Nisaa' (4) ayat 34)
Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan. Hal itu menunjukan bahwa perbuatan istri tersebut adalah durhaka terhadap suaminya.
13. Tidak Mau merawat Ketika Suami Sakit
Bila seorang istri menolak merawat suami yang sakit dengan alasan sibuk kerja atau tidak ada waktu karena merawat anak, maka ia telah melakukan tindakan yang tidak benar.
14. Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat Suami Di Rumah
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: " Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
15. Menceritakan Seluk Beluk Fisik Wanita Lain Kepada Suami
Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)
16. Menolak Kedatangan Suami Bergilir Kepadanya
Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbhakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang bergilir.
17. Mengungkit-ungkit pemberian kepada suami
Ada kalanya istri lebih kaya dari suami. Atau keluarga istri lebih berada dibandingkan keluarga suami. Sehingga pihak istri memberikan sesuatu kepada sang suami. Pemberian yang ikhlas, tentu sah-sah saja. Bahkan merupakan kebaikan dan menambah kasih sayang.
Namun jika istri suka mengungkit-ungkit pemberian, hal ini merupakan bentuk menyakiti hati suami. Merupakan bentuk kedurhakaan kepada suami. Kadang terdengar cerita, seorang istri sampai mengatakan kepada suaminya, “Kamu itu dulunya nggak punya apa-apa, sekarang bisa sukses karena dulu dikasih modal sama Papa” atau “Harusnya kamu yang menafkahi aku dan anak-anak. Tapi gajimu itu nggak cukup. Kalau aku nggak kerja dan mensubsidi kamu, bagaimana keluarga kita bisa hidup.” Na’udzubillah.
18. Banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
Ada tipe istri yang suka berkeluh kesah dan kurang bersyukur. Ucapan hamdalah jarang keluar dari lisannya, ucapan terima kasih kepada suami juga jarang terdengar darinya.
Jika mendapatkan nafkah dari suami ia tidak mensyukurinya, tetapi selalu merasa kurang. Jika nafkah dari suami bertambah seiring bertambahnya penghasilan suami ia tidak juga bersyukur namun justru membandingkan dengan teman atau tetangga.
Sikap tidak berterima kasih kepada suami ini merupakan bentuk kedurhakaan yang paling umum sehingga mengakibatkan banyak wanita masuk neraka.
19. Berlebihan dalam menuntut kesempurnaan
Ada kalanya seorang wanita membayangkan bahwa kehidupan pernikahan hanya berisi hal-hal yang indah. Hari-hari penuh cinta, hari-hari penuh canda, hari-hari yang serba bahagia. Tak pernah ada masalah, tak pernah ada problematika, tak pernah ada hal-hal yang menyedihkan, tak pernah ada hal-hal yang menyusahkan.
Begitu ia berumah tangga dan ternyata mendapati hal yang berbeda, ia berpikir telah salah memilih suami. Ada masalah yang datang, ada problem yang hadir, ia merasa hal itu karena suaminya bukan suami yang tepat.
Anggapan bahwa rumah tangga hanya berisi hal-hal yang indah saja umumnya muncul karena pendidikan yang lemah atau selama ini dimanjakan orang tua. Sebelum menikah ia hanya mengetahui dari cerita-cerita indah tentang rumah tangga baik dari orang tua atau novel indahnya rumah tangga. Sedangkan sisi lain rumah tangga ia tidak mengetahui dan tidak siap menerimanya.
20. Tidak memperhatikan mertua
Ada kalanya seorang istri hidup bersama dengan mertuanya dalam satu rumah. Pada kondisi demikian, ia benar-benar akan “diuji” bagaimana bersikap terhadap mertua. Sebab berbuat baik kepada mertua merupakan salah satu bentuk bakti seorang istri kepada suaminya.
Jika seorang istri tidak hormat kepada mertua, tidak memperhatikan perasaan mereka, bahkan meninggikan suara kepada mereka, hal itu termasuk bagian dari bentuk durhaka istri kepada suami.
Padahal perbuatan durhaka adalah perbuatan yang melanggar hak seseorang yang seharusnya ia tunaikan. Seorang istri dikatakan durhaka terhadap suami jika ia tidak memenuhi hak-hak yang wajib ia tunaikan kepada suaminya.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain :
- Kedudukan sosial istri lebih lebih tinggi daripada kedudukan suami,
- Istri lebih kaya dari suami,
- Istri lebih pandai dari suami,
- Watak istri lebih keras dari suami,
- Istri berasal dari lingkungan budaya yang menempatkan perempuan lebih berkuasa daripada suami,
- Istri tidak mengerti tuntunan agama yang menempatkan istri dan suami pada ketentuan yang sebenarnya.
Oleh karena itu, sebagai seorang istri harus mengetahui perbuatan-perbuatan apa saja yang tergolong adalam perbuatan durhaka terhadap suami, agar ia bisa menghindari perbuatan itu.
Adapun 20 perilaku durhaka istri terhadap suami adalah sebagai berikut :
1. Mengabaikan Wewenang Suami
Di dalam rumah tangga, istri adalah orang yang berada di bawah perintah suami. Istri bertugas melaksanakan perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya. Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.
2. Menentang Perintah Suami
Di dalam rumah tangga, perintah yang harus dilaksanakan istri adalah perintah suami. Begitu juga larangan yang harus dilaksanakan istri adalah larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.
3. Enggan Memenuhi Kebutuhan Seksual Suami
Perkawinan diatur oleh syari'at Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan istri untuk melakukan hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan demikian manusia dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai Allah SWT.
Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat terhadap dirinya.
4. Tidak Mau menemani Suami Tidur
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."
Bila istri ingin tidur sendiri, sedang suaminya berada di rumah pada malam harinya, maka ia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya.
5. Memberatkan Beban Belanja Suami
Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah istrinya sesuai dengan kemampuan. Istri yang menyadari bahwa suaminya miskin tidak dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya sendiri sehingga memberatkan suaminya.
6. Tidak Mau Bersolek Untuk Suaminya
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan sehingga dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.
7. Merusak kehidupan Agama Suami
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu ia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.
8. Mengenyampingkan Kepentingan Suami
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : " Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?" Sabdanya : " Suaminya". Saya bertanya : " Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. " Jawabnya : "Ibunya". (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)
Jelaslah Hadits di atas bahwa kepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripada kepentingan ibu kandungnya sesndiri.
9. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami
Istri ditetapkan oleh Islam menjadi wakil suami dalam mengurus rumah tangga. Karena itu bilamana ia keluar meninggalkan rumah, maka dengan sendirinya ia harus lebih dulu mendapatkan izin suaminya. Bila ia tidak minta izin dan keluar rumah dengan kemauannya sendiri, maka ia telah melanggar kewajibannya terhadap suami, sedangkan melanggar kewajiban berarti durhaka terhadap suaminya.
10. Melarikan Diri Dari Rumah Suami
Rasulullah saw bersabda : "Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali." (HR. Hakim, dari Ibnu 'Umar)
11. Menerima Tamu Laki-laki Yang Tidak Disukai Suami
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya. Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
12. Tidak Menolak Jamahan Lelaki Lain
".... maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya..." (QS. An-Nisaa' (4) ayat 34)
Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan. Hal itu menunjukan bahwa perbuatan istri tersebut adalah durhaka terhadap suaminya.
13. Tidak Mau merawat Ketika Suami Sakit
Bila seorang istri menolak merawat suami yang sakit dengan alasan sibuk kerja atau tidak ada waktu karena merawat anak, maka ia telah melakukan tindakan yang tidak benar.
14. Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat Suami Di Rumah
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: " Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
15. Menceritakan Seluk Beluk Fisik Wanita Lain Kepada Suami
Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)
16. Menolak Kedatangan Suami Bergilir Kepadanya
Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbhakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang bergilir.
17. Mengungkit-ungkit pemberian kepada suami
Ada kalanya istri lebih kaya dari suami. Atau keluarga istri lebih berada dibandingkan keluarga suami. Sehingga pihak istri memberikan sesuatu kepada sang suami. Pemberian yang ikhlas, tentu sah-sah saja. Bahkan merupakan kebaikan dan menambah kasih sayang.
Namun jika istri suka mengungkit-ungkit pemberian, hal ini merupakan bentuk menyakiti hati suami. Merupakan bentuk kedurhakaan kepada suami. Kadang terdengar cerita, seorang istri sampai mengatakan kepada suaminya, “Kamu itu dulunya nggak punya apa-apa, sekarang bisa sukses karena dulu dikasih modal sama Papa” atau “Harusnya kamu yang menafkahi aku dan anak-anak. Tapi gajimu itu nggak cukup. Kalau aku nggak kerja dan mensubsidi kamu, bagaimana keluarga kita bisa hidup.” Na’udzubillah.
18. Banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
Ada tipe istri yang suka berkeluh kesah dan kurang bersyukur. Ucapan hamdalah jarang keluar dari lisannya, ucapan terima kasih kepada suami juga jarang terdengar darinya.
Jika mendapatkan nafkah dari suami ia tidak mensyukurinya, tetapi selalu merasa kurang. Jika nafkah dari suami bertambah seiring bertambahnya penghasilan suami ia tidak juga bersyukur namun justru membandingkan dengan teman atau tetangga.
Sikap tidak berterima kasih kepada suami ini merupakan bentuk kedurhakaan yang paling umum sehingga mengakibatkan banyak wanita masuk neraka.
19. Berlebihan dalam menuntut kesempurnaan
Ada kalanya seorang wanita membayangkan bahwa kehidupan pernikahan hanya berisi hal-hal yang indah. Hari-hari penuh cinta, hari-hari penuh canda, hari-hari yang serba bahagia. Tak pernah ada masalah, tak pernah ada problematika, tak pernah ada hal-hal yang menyedihkan, tak pernah ada hal-hal yang menyusahkan.
Begitu ia berumah tangga dan ternyata mendapati hal yang berbeda, ia berpikir telah salah memilih suami. Ada masalah yang datang, ada problem yang hadir, ia merasa hal itu karena suaminya bukan suami yang tepat.
Anggapan bahwa rumah tangga hanya berisi hal-hal yang indah saja umumnya muncul karena pendidikan yang lemah atau selama ini dimanjakan orang tua. Sebelum menikah ia hanya mengetahui dari cerita-cerita indah tentang rumah tangga baik dari orang tua atau novel indahnya rumah tangga. Sedangkan sisi lain rumah tangga ia tidak mengetahui dan tidak siap menerimanya.
20. Tidak memperhatikan mertua
Ada kalanya seorang istri hidup bersama dengan mertuanya dalam satu rumah. Pada kondisi demikian, ia benar-benar akan “diuji” bagaimana bersikap terhadap mertua. Sebab berbuat baik kepada mertua merupakan salah satu bentuk bakti seorang istri kepada suaminya.
Jika seorang istri tidak hormat kepada mertua, tidak memperhatikan perasaan mereka, bahkan meninggikan suara kepada mereka, hal itu termasuk bagian dari bentuk durhaka istri kepada suami.
0 Komentar
Stop Komentar SPAM
Berkomentarlah dengan Sopan
Salam Anak Bangsa