Tiang Listrik seakan menjadi trend ketika ditabrak fortuner milik salah satu pejabat negara. Kata #SaveTiangListrik menjadi viral di media sosial. Artikel kali ini bukan untuk membahas tentang Kecelakaan Mobil Fortuner yang menabrak Tiang Listrik ini, tapi mengajak Anda sedikit bernostalgia mengenang guyonan sosok kiayi NU, Gus Dur.
Ini humor cukup populer, berkat mantan Presiden RI ke 4 tentunya. Gus Dur memang dikenal sebagai sosok yang suka berguyon. Humor Gus Dur sudah terkenal di kalangan santri, masyarakat dan kiai NU.
Gus Dur melontarkan humor ini untuk menjelaskan bagaimana kiai tidak main-main dengan satu prinsip syariat Islam yakni Maslahah, tentang kebaikan umat banyak.
Suatu hari Gus Dur satu mobil dengan kiai-kiai. Ada 5-6 orang kiai. Mobil ber-AC. Tidak ada yang merokok, kecuali satu kiai. Kiai ini, sebut saja Kiai Ahmad. Dia akhirnya merokok.
Biar tidak mengganggu yang lain, Kiai Ahmad membuka jendel kaca. Di situlah tangan kiri Kiai Ahmad nyelonong keluar, megang rokok.
Tapi seorang kiai tetap keberatan Kiai Ahmad Merokok.
“Kiai, tahan dululah. Sejam lagi sampai kita. Di sana kita merokok.”
Kiai Ahmad yang ditegur diam saja.
“Kiai, mending matikan saja rokoknya. Dan tutup jendelanya. Bahaya juga kalau ada tiang listrik, tangan Sampean patah nanti,” seorang kiai yang keberatan menakut-nakuti Kiai Ahmad. Tapi Kiai Ahmad cuwek.
Laporlah ke Gus Dur kiai yang keberatan itu. Lalu Gus Dur yang duduk di depan bicara lirih, “Bilang ke Kiai Ahmad, tangan dia kalau nabrak tiang listrik bisa roboh tiangnya. Kalau roboh, mati lampu 3 kecamatan.”
Lalu disampaikanlah pesan Gus Dur itu ke Kiai Ahmad. Tanpa babibu, Kiai Ahmad mematikan rokok, memasukkan tangannya, dan menutup jendela.
Gus Dur menyampaikan pesan setelah bercerita, “Itulah kiai, tidak terlalu memperhatikan keselamatan dirinya, tapi kalau kemaslahatan umat, kiai tidak main-main. Kita harus pandai-pandai bicara dengan kiai.”
0 Komentar
Stop Komentar SPAM
Berkomentarlah dengan Sopan
Salam Anak Bangsa