Tepatnya akhir bulan kemarin, 30 Juni 2011 Aku berkesempatan mengunjungi Kota Makassar. Kota ini merupakan Kota Penuh Kenangan bagiku. Betapa tidak, disaat duduk di Kelas 5 SD, aku pernah diboyong Ayah ke kota ini dan tinggal disana selama 2 bulan di Kawasan Todopuli V. Kedatanganku kedua kalinya ke Kota ini pada Tahun 1999 untuk mengadu nasib selepas lulus dari Bangku SMA.
Rupanya nasib tak berpihak padaku saat itu, hingga aku bertahan di Kota Makassar hanya sekitar 1 tahun. Wajah Kota Makassar pada Tahun 1999 masih sangat jelas di ingatanku, hingga aku berkesempatan lagi datang ke kota Makassar pada tahun ini.
Ternyata benakku selama dalam perjalanan ke Makassar yang masih menyimpan memori di tahun 1999 sangat jauh berbeda dengan kenyataan setelah tiba disana. Seluruh infrastruktur kota dan sarana prasarana telah berubah total. Nyaris aku tak mengenali lagi jalan – jalan di Kota tersebut.
Kedatanganku ke Makassar kali ini dalam rangka Dinas Luar Daerah dan tujuan utamanya adalah Kabupaten Gowa. Bersama teman-temanku, Ishal, Irfan dan Yopit kami menginap di Wisma Benhill kompleks UMI dan Universitas 45 Makassar. Selama di Makassar, kami mengontrak sebuah mobil yang dibayar per hari untuk menuntaskan tugas dinas sekalian jalan – jalan :)
Setelah menyelesaikan tugas dinas, semua tujuan wisata dan tempat nongkrong di Kota ini kami datangi. Saking membaranya jiwa petualangan kami, dari pagi hingga malam dihabiskan buat jalan – jalan. Dan dari semua tempat yang dituju, hanya dua tempat yang membuatku terkesan, yakni Trans Studio Makassar dan Lesehan Damai.
Kalau Trans Studio Makassar semua pasti kenal. Trus Lesehan Damai apa? Ini nih tempat makan kami berempat sehari – hari. Rumah makannya sangat sederhana, tapi pengunjungnya gak pernah putus. Tempe Penyeknye bikin aku kangen euuyyy.. Cita rasanya gak ada di Gorontalo. Pokoknya, makanan di Lesehan Damai pas di perut pas di kantong.
Rupanya nasib tak berpihak padaku saat itu, hingga aku bertahan di Kota Makassar hanya sekitar 1 tahun. Wajah Kota Makassar pada Tahun 1999 masih sangat jelas di ingatanku, hingga aku berkesempatan lagi datang ke kota Makassar pada tahun ini.
Ternyata benakku selama dalam perjalanan ke Makassar yang masih menyimpan memori di tahun 1999 sangat jauh berbeda dengan kenyataan setelah tiba disana. Seluruh infrastruktur kota dan sarana prasarana telah berubah total. Nyaris aku tak mengenali lagi jalan – jalan di Kota tersebut.
Kedatanganku ke Makassar kali ini dalam rangka Dinas Luar Daerah dan tujuan utamanya adalah Kabupaten Gowa. Bersama teman-temanku, Ishal, Irfan dan Yopit kami menginap di Wisma Benhill kompleks UMI dan Universitas 45 Makassar. Selama di Makassar, kami mengontrak sebuah mobil yang dibayar per hari untuk menuntaskan tugas dinas sekalian jalan – jalan :)
Setelah menyelesaikan tugas dinas, semua tujuan wisata dan tempat nongkrong di Kota ini kami datangi. Saking membaranya jiwa petualangan kami, dari pagi hingga malam dihabiskan buat jalan – jalan. Dan dari semua tempat yang dituju, hanya dua tempat yang membuatku terkesan, yakni Trans Studio Makassar dan Lesehan Damai.
Kalau Trans Studio Makassar semua pasti kenal. Trus Lesehan Damai apa? Ini nih tempat makan kami berempat sehari – hari. Rumah makannya sangat sederhana, tapi pengunjungnya gak pernah putus. Tempe Penyeknye bikin aku kangen euuyyy.. Cita rasanya gak ada di Gorontalo. Pokoknya, makanan di Lesehan Damai pas di perut pas di kantong.
Ini nih Lesehan Damai, Tempat makan Favoritku di Kota Makassar
Monthalengo to Manggasara
2 Komentar
BalasHapusthanks for all the bloggers for the advice may be useful especially for me personally, generally for all of us, I hope we all launched online business
Amin .....................
pengobatan gondok beracun alami
BalasHapusThank you so much for the info, very interesting information we wait for the next update ^^
Obat polip kandung empedu tanpa operasi
Stop Komentar SPAM
Berkomentarlah dengan Sopan
Salam Anak Bangsa