Adsense

Nazar Gimin Dako Untuk Menjadi Insinyur

Ada yang menarik dari wisuda sarjana UNG pada hari Kamis Tanggal 18 Februari 2010, salah satunya adalah nazar si Gimin Dako. Warga desa Barakati kecatamatan Batudaa kabupaten Gorontalo melakukan long march jalan kaki dari kampus UNG menuju desa Barakati dengan mengenakan baju toga lengkap.

Menjadi sarjana Teknik Elektro adalah impiannya sejak awal. Dari desa Barakati Batudaa, Gimin Dako kuliah di UNG. Dan impiannya menjadi Tukang Insinyur telah tercapai. Ia membayar nazar lama dengan jalan kaki dari UNG ke desanya dengan mengenakan toga hitam lengkap, panas dan hujan tak menghentikan langkahnya, sepasang sandal jepit tua menemaninya.

Aksi unik ini merupakan nazar Gimin Dako yang telah lama dipendam. Menurutnya, ide jalan kaki jika sudah menjadi Tukang Insinyur ini ada sejak dia diterima di Fakultas Teknik, 7,5 tahun lalu.

Dengan percaya diri, kemarin seusai mengikuti prosesi wisuda di lapangan tenis indoor UNG dan ramah-tamah di Fakultas Teknik, tepat jam 14.00 Wita Gimin Dako menyusuri jalan kampus melalui samping lapangan Damhil menuju Media Center, gedung LPM, Lembaga Penelitian, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Nani Wartabone, jalan Raja Eyato dan lurus menuju ke desa Barakati kecamatan Batudaa.


Gimin Dako Wisudawan dari UNG yang membayar nazar dengan jalan kaki ke kampung halamannya dengan mengenakan toga lengkap.


“Ini bentuk ungkapan syukur saya kepada Allah, sekaligus saya akan mengkampanyekan pentingnya pendidikan bagi setiap orang” papar Gimin. Gimin Dako selama ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Elektro dan merupakan aktifis yang sangat dikenal di kalangan mahasiswa. Ide-ide gilanya, seperti nazar kali ini, sering membuat dahi teman-temanya mengernyit.

“Saya tidak malu, ini memang tekad lama yang harus saya lakukan, malah saya bangga bisa berbuat seperti ini, saya orang desa dan mampu menjadi Tukang Insiyur. Semua orang bisa menjadi menggapai mimpi jika ada kemauan dan kerja keras” kata Gimin. Panjang jalan yang harus dilalui Gimin diperkirakan 12 km, untuk menempuh jarak ini ia tidak mengenakan sepatu, hanya sebuah sandal jepit, seperti yang dikenakan orang-orang desa lainnya.

Mendung pekat kemarin siang tidak mampu mengusir rasa panas badannya, toga hitam yang dikenakan bersama kemeja dan celana kainnya membuat keringatnya meleleh. Namun ia tampak bergembira dan bersemangat untuk terus berjalan menyusuri jalan beraspal.

Ia tidak sendirian, sejumlah Mahasiswa Pencinta Alam Alaskan, tempatnya beraktifitas selama ini, turun mengiringi berjalan kaki, sisanya berboncengan motor di belakangnya dengan kecepatan rendah. “Meski lama di kampus, namun saya tetap bertekad untuk menyelesaikan studi, jangan pernah menyerah untuk berjuang meraih kehidupan yang lebih baik” semangatnya.

Saat ditanya rencana setelah menjadi sarjana apa yang dilakukan, Gimin Dako diam sesaat, merenung dengan pertanyaan yan menyentak ini, namun tidak lama ia menjawab, “saya akan melamar kerja” katanya singkat.

Gimin adalah potret anak desa yang ingin menggapai mimpi melalui pendidikan tinggi. Ia tidak sekedar menunjukkan kemampuannya, tetapi lebih dari itu ia ingin mengatakan kepada orang-orang seperti di desanya bahwa untuk meraih pendidikan yang baik memerlukan pengorbanan, “jangan menyerah hanya karena orang tua kita ekonominya pas-pasan, yakinlah bahwa niat yang baik pasti ada jalan, Allah tidak mrenutup mata dengan cita-cita besar anak kampung” katanya meyakinkan.

Gimin terus menyusuri jalanan beraspal, mendung mematunginya, namun cucuran keringatnya deras. Toga hitam lengkap dengan penutup kepala yang berkucir melambai-lambai tertiup angin, seakan mengajak setiap orang untuk meraih pendidikan tinggi, seperti Gimin Dako, si anak desa Barakati, yang sekarang telah menjadi Tukang Insinyur.



Laporan Rosyid A Azhar, gpinfo

Posting Komentar

3 Komentar

  1. yup...yup, 7 setgah tahun...boleh juga y! terasa pjang untuk dilalui, tapi pglaman lah yg membedakan nya.

    Sya salut dengan niatnya, semoga kita bisa belajar dari kehidupan senior kita ini.

    Sukses di kehidupan baru Gimin.

    BalasHapus

  2. thanks for all the bloggers for the advice may be useful especially for me personally, generally for all of us, I hope we all launched online business

    Amin .....................
    pengobatan gondok beracun alami

    BalasHapus

  3. Thank you so much for the info, very interesting information we wait for the next update ^^
    Obat polip kandung empedu tanpa operasi

    BalasHapus

Stop Komentar SPAM
Berkomentarlah dengan Sopan
Salam Anak Bangsa