Hari ini, 23 Januari 2009, Masyarakat Gorontalo kembali merayakan Hari Kemerdekaan, Hari Patriotik 23 Januari. Dimana masyarakat Gorontalo telah memproklamirkan Kemerdekaan Gorontalo tiga tahun sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945.
Peristiwa ini pula - dan peristiwa patriostisme lainnya - yang kemudian mengantar Nani Wartabone dianugerahi Pahlawan Nasional pada 10 November 2003. Nama Nani Wartabone memang jarang terdengar di luar daerahnya, namun di Gorontalo, cerita kepahlawanannya tidak pernah surut hingga saat ini.
Bagi masyarakat Gorontalo. tanggal 23 Januari I942 dikenang sebagai momentum yang sarat nilai historisnya. Bila anda bertanya pada mereka, kapan proklamasi Kemerdekaan Indonesia, bisa jadi mereka yang sudah lanjut usia terutama yang tinggal di pedalaman akan berkata tanggal 23 Januari 1942, bukan 17 Agustus 1945.
Mengapa demikian?
Karena pada tanggal 23 Januari 1942 itu, Nani Wartabone bersama masyarakat memproklamirkan Kemerdekaan Gorontalo, bebas dari penjajahan. Bersamaan dengan itu mereka mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Perjuangan ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia di Gorontalo, sekaligus membawa spirit yang sama, tidak saja bagi daerah-daerah sekitar secara sporadis, lebih dari itu, memberi inspirasi dalam perjuangan meraih kemerdekaan di Nusantara.
Peristiwa heroik 23 Januari 1942 - yang dikemudian menjadi hari kemerdekaan Gorontalo - menunjukkan bahwa masyarakat Gorontalo di bawah pimpinan Nani Wartabone tidak saja memiliki semangat patriotisrne, pengibaran bendera Merah Putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya saat itu menonjolkan pula jiwa nasionalisme. Atas kepeloporannya itu, pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Perintis Kemerdekaan kepada Nani Wartabone.
Pada tanggal yang sama, 58 tahun kemudian, 30.000 masyarakat Gorontalo mendeklarasikan berdirinya Provinsi Gorontalo di Gelanggang Olah Raga 23 Januari 1942 di Telaga, Gorontalo. Upaya merealisasikan deklarasi ini berlangsung alot melalui serangkaian lobi dan perjuangan di Jakarta oleh Hj. (Haji) Roem Kono dan didukung Ketua Umum Lamahu Hi.Rahmat Gobel.
Tanggal 23 Januari sangat bermakna bagi masyarakat Gorontalo. Terlepas dari itu semua, sosok Nani Wartabone lah yang memiliki peranan penting dibalik tanggal 23 Januari.
Siapakah Nani Wartabone?
Nani Wartabone berasal dari keluarga pejabat pemerintahan Belanda. Ia lahir di Suwawa, Gorontalo, pada tanggal 30 Januari tahun 1907. Ibunda beliau adalah seorang bangsawan. Sementara Ayah Nani Wartabone yaitu Zakaria Wartabone merupakan seorang aparat yang bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu.
Oleh karenanya saat anak-anak seusianya tidak mampu untuk mengeyam bangku pendidikan, Nani Wartabone justru mampu bersekolah bahkan sampai ke Pulau Jawa (Surabaya).
Perjuangan Nani Wartabone dimulai ketika ia mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923.
Saking beraninya, Nani Wartabone bersama dengan masyarakat Gorontalo telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia 3 tahun sebelum tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya pada tanggal 23 Januari 1942. Hebat, kan?
Mengapa ia sudah memproklamasikan kemerdekaan? Begini ceritanya. Saat tentara sekutu kalah perang di Asia Pasifik oleh Jepang, Belanda berencana membakar gudang-gudang kopra dan minyak yang ada di Gorontalo.
Nani Wartabone yang tahu rencana itu langsung menggerakkan rakyat Gorontalo untuk menghalangi dan menggagalkannya.
Ia dan rakyat menangkapi para pejabat Belanda yang masih ada sebelum Jepang masuk ke Gorontalo. Nani Wartabone bersama rakyat pun bergerak mengepung kota.
Akhirnya, Komandan Detasemen Veld Politie WC Romer dan beberapa kepala jawatan yang ada di Gorontalo menyerah.
Selesai penangkapan, Nani Wartabone memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu "Indonesia Raya" di halaman Kantor Pos Gorontalo.
Di hadapan seluruh rakyat, ia berpidato :
“Pada hari ini 23 januari 1942, kita Bangsa Indonesia yang berada disini sudah merdeka, bebas, lepas dari penjajahan bangsa manapun juga. Bendera kita adalah Merah Putih, lagu kebangsaan kita Indonesia Raya, pemerintah Belanda telah diambil alih oleh Pemerintahan Nasional”.
Laki-laki gagah perkasa dan pemberani ini meninggal di tempat kelahirannya, Suwawa, Gorontalo pada tanggal 03 Januari 1986, di usia 78 tahun.
Oleh karena itu, pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Nani Wartabone melalui anak laki-lakinya.
Nani Wartabone ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 085/TK/Tahun 2003 tertanggal 6 November 2003.
Peristiwa ini pula - dan peristiwa patriostisme lainnya - yang kemudian mengantar Nani Wartabone dianugerahi Pahlawan Nasional pada 10 November 2003. Nama Nani Wartabone memang jarang terdengar di luar daerahnya, namun di Gorontalo, cerita kepahlawanannya tidak pernah surut hingga saat ini.
Bagi masyarakat Gorontalo. tanggal 23 Januari I942 dikenang sebagai momentum yang sarat nilai historisnya. Bila anda bertanya pada mereka, kapan proklamasi Kemerdekaan Indonesia, bisa jadi mereka yang sudah lanjut usia terutama yang tinggal di pedalaman akan berkata tanggal 23 Januari 1942, bukan 17 Agustus 1945.
Mengapa demikian?
Karena pada tanggal 23 Januari 1942 itu, Nani Wartabone bersama masyarakat memproklamirkan Kemerdekaan Gorontalo, bebas dari penjajahan. Bersamaan dengan itu mereka mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Perjuangan ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia di Gorontalo, sekaligus membawa spirit yang sama, tidak saja bagi daerah-daerah sekitar secara sporadis, lebih dari itu, memberi inspirasi dalam perjuangan meraih kemerdekaan di Nusantara.
Peristiwa heroik 23 Januari 1942 - yang dikemudian menjadi hari kemerdekaan Gorontalo - menunjukkan bahwa masyarakat Gorontalo di bawah pimpinan Nani Wartabone tidak saja memiliki semangat patriotisrne, pengibaran bendera Merah Putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya saat itu menonjolkan pula jiwa nasionalisme. Atas kepeloporannya itu, pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Perintis Kemerdekaan kepada Nani Wartabone.
Pada tanggal yang sama, 58 tahun kemudian, 30.000 masyarakat Gorontalo mendeklarasikan berdirinya Provinsi Gorontalo di Gelanggang Olah Raga 23 Januari 1942 di Telaga, Gorontalo. Upaya merealisasikan deklarasi ini berlangsung alot melalui serangkaian lobi dan perjuangan di Jakarta oleh Hj. (Haji) Roem Kono dan didukung Ketua Umum Lamahu Hi.Rahmat Gobel.
Tanggal 23 Januari sangat bermakna bagi masyarakat Gorontalo. Terlepas dari itu semua, sosok Nani Wartabone lah yang memiliki peranan penting dibalik tanggal 23 Januari.
Siapakah Nani Wartabone?
Nani Wartabone berasal dari keluarga pejabat pemerintahan Belanda. Ia lahir di Suwawa, Gorontalo, pada tanggal 30 Januari tahun 1907. Ibunda beliau adalah seorang bangsawan. Sementara Ayah Nani Wartabone yaitu Zakaria Wartabone merupakan seorang aparat yang bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu.
Oleh karenanya saat anak-anak seusianya tidak mampu untuk mengeyam bangku pendidikan, Nani Wartabone justru mampu bersekolah bahkan sampai ke Pulau Jawa (Surabaya).
Perjuangan Nani Wartabone dimulai ketika ia mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923.
Saking beraninya, Nani Wartabone bersama dengan masyarakat Gorontalo telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia 3 tahun sebelum tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya pada tanggal 23 Januari 1942. Hebat, kan?
Mengapa ia sudah memproklamasikan kemerdekaan? Begini ceritanya. Saat tentara sekutu kalah perang di Asia Pasifik oleh Jepang, Belanda berencana membakar gudang-gudang kopra dan minyak yang ada di Gorontalo.
Nani Wartabone yang tahu rencana itu langsung menggerakkan rakyat Gorontalo untuk menghalangi dan menggagalkannya.
Ia dan rakyat menangkapi para pejabat Belanda yang masih ada sebelum Jepang masuk ke Gorontalo. Nani Wartabone bersama rakyat pun bergerak mengepung kota.
Akhirnya, Komandan Detasemen Veld Politie WC Romer dan beberapa kepala jawatan yang ada di Gorontalo menyerah.
Selesai penangkapan, Nani Wartabone memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu "Indonesia Raya" di halaman Kantor Pos Gorontalo.
Di hadapan seluruh rakyat, ia berpidato :
“Pada hari ini 23 januari 1942, kita Bangsa Indonesia yang berada disini sudah merdeka, bebas, lepas dari penjajahan bangsa manapun juga. Bendera kita adalah Merah Putih, lagu kebangsaan kita Indonesia Raya, pemerintah Belanda telah diambil alih oleh Pemerintahan Nasional”.
Laki-laki gagah perkasa dan pemberani ini meninggal di tempat kelahirannya, Suwawa, Gorontalo pada tanggal 03 Januari 1986, di usia 78 tahun.
Oleh karena itu, pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Nani Wartabone melalui anak laki-lakinya.
Nani Wartabone ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 085/TK/Tahun 2003 tertanggal 6 November 2003.
35 Komentar
Prosesnya lama banget ya, masih banyak pahlawan2 terlupakan atau bahkan dilupakan.
BalasHapuswah kalo untuk gorontalo aku kenal, dia salah satu tempat yang menerapkan keuangan daerah yang bagus dalam kalo tidak salah menjadi peringakat 1 se indonesia yah, wah sungguh luar biasa perjuangan masayakat yang tak kenal menyerah untuk perluasan daerah yah kang
BalasHapussemoga perjuangan itu tidak berhenti dan berkelanjutan sampai tujuan yang diharapkan...
BalasHapusterus terang baru kali ini saya denger nama nani wartabone. mungkin juga krn baru diangkat sbg pahlawan nasional th 2003 saat saya udah lama meninggalkan bangku sekolah. siswa2 sekarang mungkin udah pd tau ya. thanks infonya
BalasHapuswhew...tambahan ilmu buatku, baru tahu aku klo ada yg memproklamirkan merdeka sebelum 17 agustus 1945.
BalasHapusNgintip Mas Ifoel he..he.. hidup Gorontalo
BalasHapusJadi tambah info nih...
BalasHapuswah info nya bagus boss...hidup gorontalo
BalasHapuskoq kayanya gak pernah ada di pelajaran sejarah terdahulu yah, kalo sekarang gemana? uff harusnya ada donk, kan bagian dari Indonesia juga:)
BalasHapusmakasih mas...jadi tau nihh..tambah wwasan ttg sejarah gorontalo.
BalasHapusNani Wartabone, trims telah memberi informasi tentang pahlawan dari Gorontalo ini. Jujur saja saya belum pernah dengar.
BalasHapusTernyata begitu banyak Pahlawan yang tulus memperjuangkan membela tanah air dengan menguras air mata, darah bahkan berkorban nyawa.
selamat ultah buat gorontalo, moga sukses terus. sekarang katany lagi dikembangkan budidaya jagung, dna hasilnya luar biasa. sukses buat gorontalo
BalasHapusPatriotisme merupakan sikap yang mesti dipupuk sepanjang zaman. Saatnya para pemimpin kita lebih menekankan nilai ini kepada diri sendiri dan yang dipimpinnya...
BalasHapusWaaah bagus nih postingannya, jadi tahu sejarah daerah lain...
BalasHapusnah ini nih yang jarang, review tentnag sejarah dan kepahlawanan.. hehe..
BalasHapusttp semangat deh!! salut buat jasa2 para pahlawan
Iya Mas Iffoel, bingung mo posting apa jadi posting kutil he.he...
BalasHapusSaya baru tahu neh kalo di Gorontalo, pada 23 Januari I942, diproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Apa hal ini udah masuk buku sejarah di SD yah?
BalasHapusMenarik sekali, menambah pengetahuan sejarah perjuangan rakyat.
BalasHapuspahlawan - pahlawan seperti itu lah yang seharusnya mendapat penggahrgaan ter tinggi ..
BalasHapusSelamat hari jadi Gorontalo.
BalasHapusSemoga semangat perjuangan para pahlawan Gorontalo tak pernah padam
Selamat untuk Gorontalo.
BalasHapusSemoga semangat juang yang tersurat dalam sejarah
menjadi peletup nasionalisme generasi muda.
Viva...!!!!
Info yang bagus
BalasHapusHIDUP GORONTALO!!!
mana daerah2 yang laen nie bang?
masa cuman gorontalo aja yang di review :p
hayoh saatnya anak cucu nya nih yg berkarya
BalasHapuswew..wew...baru tau anna info ene....informative bgt bro....
BalasHapusSemoga tambah maju kota Gorontalo
BalasHapusWah saya baru tahu nih ..
BalasHapusLagu kebangsaan itu liriknya sama seperti yang dikumandangkan pada 17 agustus 45?
coba dunlut ebooknya ah
Nice post!
Zaman sekarang banyak Pahlawan kesiangan foell ..bener gak?
BalasHapussueer bro..dq blum pernah "kenal" dekat dengan Pahlawan Nasional Nani Wartabone, trims dah bagi info dengan ebooknya.. Mari kita lanjtkan perjuangan dan cita-cita beliau
BalasHapusmas ifoel salam kenal tah,...
BalasHapusmantap pisan ini postingan ne!!
Mas Ifoell ini bener-bener anak bangsa yang sudah paham betul silsilah dan sejarah perjuangan bangsa kita...
BalasHapusSaya sendiri jujur katakan tidak begitu memahami sejarah gorontalo, dan dari artikel ini saya menjadi tahu nih....
Makasih artikelnya mas Ifoell...
To SUBHAN : Salam KEnal Balik..
BalasHapusTo Yophan : Wong saya orang Gorontalo kok.. jadi bisa tahu... kalo sejarah daerah lain, masih blum tahu nih.. hehehehe
hebat, emang indonesia penuh dengan orang orang yang patriotis, hidup Gorontalo, hidup Indonesia!!! merdeka!!
BalasHapussemoga perjuangan pahlawan terdahulu ga disia2kan oleh generasi penerus ya bang
BalasHapuswah... baru tau nih sejarahnya... maap nih ketinggalan berita. saya lagi kumat nih penyakitnya hehehe...
BalasHapus
BalasHapusthanks for all the bloggers for the advice may be useful especially for me personally, generally for all of us, I hope we all launched online business
Amin .....................
pengobatan gondok beracun alami
Stop Komentar SPAM
Berkomentarlah dengan Sopan
Salam Anak Bangsa